PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Apa yang terbayang bila berhubungan
dengan pendidikan kimia? Pendidikan kimia telah menyerap energi berbagai pihak
yang berkepentingan. Lapisan masyarakat ikut memikirkannya.
Pendidikan kimia adalah harapan
masuk ke wilayah komunitas yang diharapkan. Pendidikan kimia adalah awal
penyiapan masuk ke lapangan pergaulan luas, termasuk harapan orang tua agar
anaknya dapat mempertahankan hidup di tengah masyarakat luas. Jadi, suatu
kemestian bahwa pendidikan kimia itu berimajinasi seolah kehidupan masa depan
itu disepertikan. Penyepertian dunia masa depan itu tergambar jelas dalam
kurikulum. Butir-butir kurikulum itu harapan yang tersusun berdasarkan riset
yang tertanggungjawabkan secara ilmiah. Perbantahan mungkin terjadi, tetapi
kesalahan metode tidak terjadi.
Masyarakat menyimpan harapan besar
terhadap pendidikan kimia. Pintu masuk ke dunia yang luas tanpa batas (global),
menurut masyarakat adalah sekolah dan lebih khusus lagi kelas. Penggodokan
berbagai hal yang akan terjadi berlangsung di kelas secara rutin, beraturan,
bersistem, berjadwal. Perangkat kelas berkolaborasi bersatu mewujudkan
penanaman kompetensi yang diharapkan tertampakkan pada saat murid berperilaku
di luar kelas. Jadi, di kelas sebenarnya penuh dengan ”keakanan”. Keterjadian
di kelas mempertimbangkan perkiraan yang akan terjadi pada masa depan sejauh
mungkin, misalnya tahun masa depan. Penjangakauan ini menjadi pertanda adanya
kemauan keras dari sekolah atau penyelenggara pendidikan kimia dalam hal
penjanjian terbentuknya lulusan yang siap bersaing di pasar global.
Sekolah adalah masa depan yang
selalu dibayangkan masyarakat akan dapat menyelesaikan permasalahan. Apakah
sekolah mampu menampung harapan itu? Apakah pemerintah pusat dan atau daerah
mampu menjabarkan harapan masyarakat itu dalam berbagai regulasi?
B.
Batasan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dideskripsikan, maka pada makalah ini diambil batasan
masalah sebagai berikut:
1.
Strategi pendidikan Kimia masa depan.
2.
Program pendidikan kimia.
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dan batasan masalah yang telah dideskripsikan, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimana strategi pendidikan kimia masa depan?
2.
Bagaimana program pendidikan kimia yang ideal?
D.
Tujuan Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui bagaimana strategi pendidikan kimia masa depan.
2.
Mengetahui program pendidikan kimia yang ideal.
E.
Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut:
1.
Memberikan informasi kepada pembaca tentang strategi
pendidikan kimia masa depan.
2.
Memberikan informasi kepada pembaca tentang program
pendidikan kimia yang ideal.
PEMBAHASAN
A. Strategi Pendidikan Kimia Masa Depan
Pendidikan kimia senantiasa
diharapkan berimajinasi dan berfokus kekuatannya pada masa mendatang. Perkiraan
berdasarkan riset akan menjelmakan kebijakan tepat. Apa yang diinginkan
pemerintah dan masyarakat mesti terwujud dalam bentuk kebijakan yang akan
dianut oleh berbagai pihak yang berkecimpung dalam pendidikan kimia. Kegagalan pendidikan
kimia adalah pada saat lulusannya tidak mampu berbuat apa pun pada saat ada di
lapangan, pada saat berupaya di masyarakat.
Perkiraan berarti mencermati apa
yang terjadi kini dan apa yang bakal terjadi pada masa mendatang. Paduan ini
akan mengerucut pada kebutuhan masyarakat. Apa yang harus dapat dimiliki
masyarakat agar dapat tumbuh dan berkembang pada masa yang akan datang. Pendidikan
kimia berati harus mengolah peserta didik dengan penggunaan kurikulum yang
berbasis pada teknologi berbasis kultur setempat. Mempertimbangkan isu global
sangat perlu dan sangat perlu juga memperhatikan apa yang ada di dalam.
Pengangkatan potensi diri sangat perlu. Apa yang dapat kita banggakan jika
hanya meniru apa yang telah dilakukan negara lain? Kita belum cukup bangga
menjadi diri kita sendiri. Negara maju yang kini jadi acuan berbagai negara,
misalnya. Jepang negara maju yang tidak melupakan akar kulturnya. Korea Selatan
tidak akan pernah melupakan budayanya pada saat bersaing dengan negara lain.
Dunia kita kini adalah dunia
teknologi. Apa yang tidak
terkena aspek teknologi? Teknologi telah memanjakan kita. Berbagai kemudahan
dapat dilakukan hanya dengan memijit bagian tertentu. Perangkat apa pun
bentuknya sangat ditentukan oleh pengguna. Apa yang akan dilakukukan dengan
perangkat itu? Demikian juga dengan bidang pendidikan kimia. Kita tidak dapat
menolak kehadiran teknologi dalam bidang pendidikan kimia. Segala lapisan
masyarakat telah berbasis teknologi. Perhatikan bagaimana rumah-rumah
termasuki, terbiasa dengan penggunaan teknologi di dalamnya. Dalam keseharian
orang tidak akan terlpeas dari televisi, misalnya atau mesin cuci, telepon.
Perangkat itu telah mengitari kehidupan masyarakat kita.
Bagaimana mungkin masyarakat akan
dapat hidup di dalam dunia digital jika sekolah melupakan penggunaan teknologi
dalam prroses pembelajarannya. Padahal sekolah sangat diharapkan menyiapkan
peserta didiknya dapat hidup di masyarakat luas. Jadi, sekolah pada posisi
tidak dapat menolak masuknya teknologi dalam dunia pembelajaran di kelas.
Pada sisi lain tantangan yang
menyegera terus menerus terkait dengan pendidikan kimia adalah perubahan
sosial. Kondisi sosial begitu deras berubah dalam berbagai aspek kehidupan.
Keteraturan dalam ketidakteraturan menjadi problem yang terus bergulir. Kita
tidak akan pernah membayangkan begitu banyaknya pergerakan sosial pada masa kin
dan pada masa yang akan datang. Kemiskinan, pengangguran yang terpadu dengan
kemajuan pada masyarakat tertentu. Ketimpangan terjadi di mana-mana, bahkan di
negara maju sekalipun. Ketakterdugaan perubahan di masyarakat sekarang melaju
begitu cepat. Banyak orang tua yang tertegun menyaksikan perubahan
anak-anaknya. Padahal baru beberapa saat saja ditinggalkan. Isu-isu
ketidakadilan disuarakan dengan cara unjuk rasa.
Kita sekarang begitu mudah
menyaksikan kejahatan dilakukan orang. Anak-anak kita begitu ganpang sekarang
menyaksikan kekerasan, percintaan, perseteruan, pamer kekayaan, perceraian para
artis, perselisihan pejabat, kasus korupsi, pengusiran pedagang kaki lima. Kita
dapat menyaksikannya melalui televisi di rumah dengan santai.
Dalam sehari-hari anak-anak kita
dapat berkomunikasi dengan teman-teman sekelasnya atau dengan teman-temannya di
luar kota, bahkan menjalin hubungan dengan teman-temannya di luar negeri. Mereka berchating ria setiap saat lewat internet.
Anak-anak kita telah terbiasa dengan internet. Anak-anak kota telah sangat
terbiasa dengan telepon seluler, bersms ria, misalnya.
Tantangan itulah yang akan dihadapi pendidikan
kimia kita pada saat ini dan apalagi pada saat yang akan datang. Artinya jika
kita tidak memulai menggunakan teknologi di sekolah akan sangat tertinggal
dalam bidang apa pun dan di mana pun anak-anak kita bergaul. Saat ini teknologi
telah sejalan dengan nilai global dan kebijakan. Bangsa di mana pun jika tidak
memasukkan dasar teknologi dalam kebijakannya tidak akan dapat berkomunikasi dengan
komunitas global. Batas wilayah kini terasa hilang.
Kewajiban sekolah begitu beratnya
jika kita melihat dari sisi ini. Apa yang harus dilakukan sekolah betul-betul
sangat berat. Pendidikan kimia pada milenium ketiga arus holistik
(terintegrasi). Guru dan kurikulum membutuhkan perlengkapan yang memungkinkan
dapat menolong para muridnya memahami dengan persis seluruh cetak biru dan
memahami masalah kemanusiaan untuk memulai hidup pada abad ini. Anak-anak kita
memang harus disiapkan agar mereka dapat memulai hidup dengan benar selepas
menyelesaikan pendidikan kimianya. Tampakya pekerjaan sekolah makin berat.
Menurut hasil penelitian di sekolah-sekolah kita baru memanfaatkan otak
anak-anak kita sekira 10%. Kita perlu memperluas agar kita dapat menggenggam kepemilikan
kita.
Apa yang harus kita ajarkan kepada
anak-anak kita mesti berubah setiap saat sejalan dengan perubahan dunia luas.
Kini pandangan tentang perdamaian dunia, kesetaraan, kebekerjasamaan, dan
kelingkungan berketerusan telah diajarkan di setiap sekolah dunia. Di
sekolah-sekolah kita harus juga diajarkan jika kita masuk ke dalam komunitas
dunia. Kesadaran akan lingkungan terasa sangat mendesak. Kemungkinan pada tahun
2050 lingkungan kita harus direhabilitasi. Kerusakan lingkungan pada masa kini terasakan
akibatnya. Kebakaran hutan, tanah longsor, kesulitan air kini menjadi hal
biasa. Hujan yang tidak pernah tepat waktulagi, musim panas yang bergeser
akibat ketidakpedulian kita terhadap lingkungan.
Anak-anak kita harus disiapkan hidup
pada masa sulit. Bagaimana mereka dapat menyayangi ligkungan agar tetap
bertahan hidup. Lingkungan juga termasuk informasi yang kian membanjir.
Kearifan mesti diajarkan kepada anak-anak kita. Mereka disiapkan untuk dapat
memilih ragam informasi yang masuk ke dalam pikirannya. Setiap detik ragam
informasi masuk dengan sesuka hati ke dalam rumah melaui televisi, intenet,
telepon genggam, surat kabar. Kurikulum kita harus mengantisipasi hal-hal
seperti itu. Dengan demikian guru khususnya harus berkopetensi dalam bidang teknologi.
B. Program Pendidikan Kimia
Pencapaian sasaran atau tujuan
memerlukan langkah konkret yang akan menerjadikannya. Program yang tersusun
rapi dan matang menjadi penentu keberhasilan tujuan. Apa yang harus kita
lakukan agar lulusan bahkan bangsa kita berdaya saing internasional? Hal-hal
yang sederhana terkadang dilupakan karena tertutup dengan istilah global.
Beberapa negara berkembang, seperti Venezulea telah melirik fungsi dan peran
rumah (keluarga) sebagai basis pendidikan. Mereka berhasil mendidik
anak-anaknya bermental dan bermoral. Bahkan di Amerika berprogram orang tua
sebagai guru. Penciptaan tatanan keularga sebagai basis pendidikan kimia
tampaknya juga dilirik oleh pemerintah kita. Kurikulum 2006 memberikan keluasan
kepada anak-anak untuk berkiprah di luar sekolah. Jam belajar di sekolah lebih
singkat dibanding dengan kurikulum sebelumnya.
Beberapa hal akan dibicarakan
sebagai bekal kita dalam pengisian pendidikan kimia yang diharapkan dapat
menjadikan bangsa kita berdaya saing internasional pada masa
depan.
1.
Mercusuar Pengetahuan
Perpustakan secara teori menjadi
bagian penting dalam keseluruhan pendidikan kimia sebagai satu sistem.
Rangkaian program yang disusun pemerintah tentang perpustakaan secara
terkendala. Peminat perpustakaan sangat kurang. Daya baca yang didasarkan pada
minat baca masih perlu didongkak.
Penciptaan perpustakaan yang menjadi
magnit bagi anak-anak menjadi penting manakala kita berkeinginan mencerdaskan
bangsa. Artinya keseriusan pengurusan perpustakaan dicanangkan sebagai bagian
yang dirancang dengan segala usaha dan daya. Kita tidak cukup hanya membawa
sejumlah buku dalam mobil ke desa-desa atau ke sekolah-sekolah. Pada masa kini,
sebagai usaha mewujudkan tujuan pendidikan kimia masa depan, perpustakaan
dibuat bernuasa teknologi dan berdaya sekolah/tempat belajar global.
Daerah mempunyai daya membuat
perpustakaan di setiap desa dengan fasilitas yang memadai. Bangunan
perpustakaan seyogyanya menjadi daya tarik bagi anak-anak, bagi remaja, bagi
mahasiswa, bahkan bagi orang tua ntuk berkunjung, untuk berdiskusi tentang ilmu
kehidupan. Mari kita berimajinasi jika di daerah kita berdiri perpustakaan
dengan bangunan resik, ruangan ber-AC, internet, mudah mencari makanan kecil,
buka dua puluh empat jam. Dalam perpustakaan itu kita bisa berdiskusi tentang
bisnis dengan teman kita yang berada di kota lain, bahkan di negara lain karena
perpustakaan itu memiliki fasilitas tele-conference,
electronic meeting.
Kita dapat memperpanjang imajinasi
itu. Setiap pengunjung yang mencari apa pun mudah karena berbasis data.
Perpustakaan itu memiliki jejaring global. Jangan lupa di perpustakaan itu
terdapat kamar khusus mandiri. Pendek kata kita menjadi betah di perpustakaan
itu. Pendek kata perpustakaan itu dapat mengalihkan anak-anak dari televisi.
Perpustakaan itu bukan milik
sekolah. Ia milik pemerintah yang dikelola dengan baik dan berkualitas. Ia dikelola dengam manajemen
modern, tetapi dengan harga yang rendah. Perpustakaan
itu menjadi mercusuar. Ia memancarkan aura ke mana-mana. Setiap orang
merindukan perpusatakaan itu. Setiap orang memeliharanya dengan tetap datang ke
perpustakaan itu.
Di perpusatakan itu juga disiapkan
sekolah global, tempat pembelajaran orang dewasa. Murid-murid dapat
berinterkasi satu sama lain dengan menggunakan teknologi. Ia mencari informasi
sebagai bahan menjalani hidup pada masa yang akan datang. Murid-murid
berkolaborasi satau sama lain dalam memecahkan berbagai permasalahan yang
muncul.
Sekolah menjadi satu keutuhan dengan
perpusatakaan modern itu. Prorgam ini dirancang untuk melawan tantangan yang
masuk ke rumah. Anak-anak kita telah terbisa hidup ditemani televisi. Larangan
sulit diterapkan. Kita harus melawannya dengan memunculkan kesenangan pada
anak. Di samping itu, perpustakaan sebagai persisapan anak-anak kita masuk ke
dalam persaingan global, persaingan internasional.
Apakah pemerintah pusat/daerah
berkeinginan mendirikan perpustakaan seperti itu? Pemerintah daerah yang
berkeinginan memajukan wilayahnya dengan mencerdaskan warga tidak akan
berkeberatan memasukkan pendirian perpustkaan itu ke dalam APBD.
2.
Anak-anak Usia Dini
Lingkungan menjadi penting bagi
pertumbuhan masa depan anak. Penciptaan lingkungan (fisik terutama psikis) yang
memberikan kebebasan dan mudah akses. Tahun pertama merupakan masa penting bagi
bagi kehidupan anak-anak dalam hal kesehatan psikis, emosional, dan
perkembangan mental. Pada kondisi ini merupakan tahapan penting bagi peletakan
fondasi pembelajaran mereka. Masa itu, jika kita pahami menjadi bagian esensial
sistem pendidikan kimia. Penanganan masa usia dini akan menentukan kesuksesan
mereka di sekolah. Fondasi penting sebagai daya tahan pada saat berbagai
pengetahuan, wawasan, bahkan serbuan infrormasi masuk ke dalam dirinya.
Orang tua dan siapa pun yang peduli
terhadap perkembangan anak-anak mesti menyiapkan ragam fasilitas yang
memungkinkan mereka bertahap dapat mengembangkan potensinya secara benar.
Penanganan anak-anak usia dini seharusnya dihiasi dengan hati ikhlas, penuh
cinta, penyaringan informasi, banyak latihan, banyak simulasi, dan interkasi
sosial. Kebahagian dalam berinteraksi harus diciptakan orang tua
agar mereka dapat berkembang dengan baik.
Apa yang harus diajarkan kepada
anak-anak prasekolah? Mengapa kita harus mengajarkan disiplin ”mati”?
Pendidikan kimia usia dini selayaknyalah memperhatikan bagaimana anak-anak
memerlukan kebebasan bergerak, berceloteh, berimajinasi. Orang tua dan pengasuh
mesti pandai bercerita.
Anak-anak memerlukan kebebasan
lingkungan. Alam bebas dengan udara segar sangat diperhatikan anak-anak.
Adaptasi dengan lingkungan dan mempelajarinya adalah hal peting dalam program
usia dini. Dalam alam bebas kesalingcintaan dimunculkan, kolaborasi ditanamkan,
bermusik dibiasakan, bercerita dilantunkan, saling berinteraksi dirangsangkan.
Apakah kita sudah memperhatikan
pendidikan kimia usia dini. Pemerintah kita sedang memperhatikannya. RPP sedang
disiapkan untauk pendidikan kimia usia dini. Jika kita tidak memperhatikan
dengan saksama kita akan kehilangan generasi yang mampu bersaing di
dunia global, internasional.
3.
Pusat Pembelajaran Masyarakat
Sekolah pada masa yang akan datang
kemungkinan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Orang tua akan menuntut
jenis sekolahyang beragam. Mereka berkeinginan anak-anaknya dapat belajar
dengan ragam sesuai dengan bakat dan potensi anak-anaknya. Pengembangkan
anak-anak di sekolah tidak lagi dibatasi dengan kelas dan usia. Mereka
diperbolehkan memilih materi yang diminatinya. Mereka boleh melilih belajar
dengan guru mana pun yang mereka sukai. Ragam pembelajaran ini membutuhkan
fasilitas yang lengkap. Pada waktu yang bersamaan beberapa murid belajar di
perpustakaan sedangkan murid lain belajar di musium yang tempatnya jauh dari
sekolah. Beberapa murid kemungkinan sedang berada di kebun rindang. Mereka
memperhatikan buah-buahan untuk memperoleh pengetahuan. . Anak-anak yang senang
pada seni kemungkinan sedang berada di gedung kesenian. Mereka menyaksikan
pertunjukan drama atau mereka sedang berinterkasi dengan aktor terkenal, dengan
sutradara, dengan penulis skenario atau bahkan dengan guru teater sekolah. Suasana semacam ini menciptakan komunitas belajar. Para murid dihadapkan
pada banyak pilihan.
Pembentukan komunitas belajar
sebagai respons atas kebutuhan masyarakat yang memang beragam dalam berbagai
hal; kebutuhan, minat, motivasi. Pusat pembelajaran kelak bagian dari pelayanan
pemerintah terhadap publik. Hal ini memungkinkan karena arah pendidikan kimia
telah bergeser dari sentralisasi ke desentralisasi. Pemerintah daerah mesti
berkemauan kuat menciptakan ragam terobosan dalam bidang pendidikan kimia
sebagai salah satu aktualisasi keotonomannya dalam bidang pemerintahan.
Pusat-pusat pembelajaran di daerah
dibuka 18 jam. Fasiltas lengkap dengan tatanan modern. Standar pendidikan
kimianya bertaraf nasional mengarah pada internasional. Layanan pemerintah
kepada publik tidak akan sia-sia. Masyarkat cerdas terwujud dengan keinginan kuat
pemrintah untuk mewujudkannya.
Pembentukan komunitas belajar ini
sebagai antisipasi pada masa yang akan datang, yaitu tentang kemungkinan
masyarakat tidak lagi memerlukan sekolah. Mereka beranggapan segala hal dapat
diperoleh melali bantuan teknologi. Di rumah terpasang televisi, video,
internet. Melalui fasilitas itu mereka dapat memperoleh apa pun yang mereka
butuhkan. Situasi ini harus dimanfaatkan sekolah dengan penyediaan fasilitas
yang memungkinkan mereka memanfaatkan pengetahuan yang telah mereka peroleh di
rumah. Apa pun alasannya lingkungan edukatif masih akan dibutuhkan. Orang tua
menyadari sepenuhnya bahwa anak-anak mereka tidak akan maksimal tumbuh hanya
dididik di rumah. Pada umumnya orang tua akan meninggalkan rumah dalam waktu
tertentu dan kemungkinan dalam waktu yang lama. Sekolah harus dapat
menggantikan peran orang tua.
Pertimbangan pembentukan komunitas
pusat belajar agar murid dapat para murid belajar berkonsentrasi pada bidang
yang diminatinya. Perolehan pengetahuannya melalui proses mandiri melalui
komunikasi dengan sesama kelompok dan dengan bantuan teknologi yang disediakan
sekolah. Pendidikan kimia berbasis praktik. Para murid belajar berbicara dan
menulis melalui proyek atau lokakarya. Sekolah seharusnya menajdi tenpat
perolehan pengalaman. Oleh karena itu, sekolah harus kaya akan berbagai
fasilitas yang meungkinkan para murid berinteraksi dengan cara yang berbeda.
Para murid belajar mempertanggungjawabkan ppilihannya secara rasional
dan diketai orang banyak.
4.
Kelas Masa Depan
Apa yang dinamakan
kelas pada sekolah tradisional terbatas dan terikat pda aturan kaku. Ruangan
yang tidak fleksibel menyebabkan gerak murid sangat terbatas. Mereka tidak bisa
beredar leluasa. Sekarang bayangkan di sebuah ruangan murid berinteraksi dengan
leluasa. Setai ruangan dapat diubah sesuai dengan tema pembelajaran, misalnya
mempelajari kelautan. Warna diubah bernuansa kelautan, gambar-gambar ikan,
ombak, kepal laut. Pada saat mempelajari sejarah latar ruangan diubah lagi.
Pada saat pelajaran seminar, meja dan kursi diubah melingkar. Pada saat
mempelajari budaya asing, televisi disiapkan untuk menonton bersama filem
asing.
Alat-alat elektronik tersedia. Pada
saat belajar tentang kelauatan ragama kegiatan dilakukan murid. ada yang
menggambar laut. Ada yang mencari informasi tentang cuaca. Ada yang berkerumun
memperhatikan televisi yang sedang mendeskripsikan tentang laut. Setelah itu,
mereka berkumpul berdiskusi berbagai hal tentang kelautan.
Pelajaran diakhiri dengan bertanya
kepada ilmuwan untuk mengecek penemuan mereka. Langkah seperti ini dilakukan
agar para murid dapat membandingkan apa yang baru mereka pelajari dengan kepakaran
kelautan. Tambahan pengetahuan akan mereka miliki. Perbincaqngan ini dilakukan
di kelas dengan menggunakan faslitas teleconference.
Suasana kelas diciptakan
kolaboratif. Murid harus merasakan kesalingtergantungan. Bahwa mereka tidak
dapat melakukan kegaitan tanpa kerja sama. Pelatihan ini menjadi dasar kuat
pada saat mereka berhadapan dengan dunia nyata. Belajar dengan kegiatan
mengelami akan menghilangkan kemampuan semu. Berbagai masalah akan mereka
hadapi dan mereka belajar bagaiaman mengatasinya dengan cara yang tepat dari
waktu.
5. Berbasis
Keluarga
Keluarga segalanya bagi anak-anak. Pendidikan kimia pertama di keluarga. Lingkungan di luar menjadi ujian
dan penguatan. Apa yang kini terjadidi rumah dapat mencengankan kita. Segala
bentuk hiburan dunia dengan mudah masuk tanpa sensor. Caci-maki para akator,
narasi kejahatan, raungan yang terpinggirkan masuk ke rumah kita. Ia masuk ke
dalam pikiran anak-anak kita. Jadi, lingkungan rumah kita telah terisi ragam
informasi.
Tantangan berat untuk pendidikan
kimia. Guru harus berkerja keras menghadapinya dengan sikap bijak. Dunia kini
menjadi lapangan publik yang terbuka pada TV, radio, dan internet tumbuh sangat
besar menyediakan balikan instan, hukuman dan sanksi pada ”pemimpin” yang
terlalu agresif. Dunia tidak ada lagi penghalang. Apa yang terjadi di belahan
dunia sana dengan cepat dapat tertangkap di sini. Hari ini desa global hadir di
tengah-tengah kita. Bagaimana keluarga dapat melepas begitu saja. Kita tidak
dapat memungkiri kini kelompok masyarakat sejalan dengan tren di televisi.
Agaknya tidak salah jika banyak orang tua telah kehilangan kontaknya dengan
anak-anaknya digantikan perannyta oleh televisi.
Penguatan keluarga, karena itu
menjadi sangat penting. Didikan kesopanan dan kesantunan harus dimulai dari
keluarga. Keharmonisan dimunculkan dengan gaya dialog. Kesetararaan diciptakan dengan
saling pengharmatan dan penghargaan. Apa yang terjadi di luar tidak akan pernah
berpengaruh jika dinding yang kita bangun kuat. Dinding itu adalah dinding ibu
dan dinding bapak.
KESIMPULAN
Pendidikan kimia adalah kerja bareng kita. Kuncinya
adalah kepedulian semua orang, semua pihak. Pendidik secara edukatif menekan
para pemutus kebijakan, orang tua, para pebisnis, dan stakeholder lainnya untuk bersama-sama bertanggung
jawab menyiapkan lingkungan edukatif. Pemerintah daerah berkemampuan memutus
kebijakan yang berpihak pada pendidikan kimia. Putusan yang benar akan menjadi inves bagi anak-anak kita agar
dapat berkiprah di pasar global. Kebanggaan bagi kita jika anak-anak kita dapat
bersaing dalam berbagai hal. Para pemimpin semestinya berpikir dalam bertindak
dan berkiprah berdasar pada kebergunaan untuk masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Burhan, Perry. 2008. Prospek
Pengembangan Materi Pendidikan Kimia Masa Depan. Surabaya: ITS.
Das Salirawati. Artikel berjudul Optimalisasi
Pendidikan Nilai/Karakter dalam Pendidikan Kimia Masa Depan yang
disampaikan pada Seminar Nasional Kimia pada hari Sabtu, 30 Oktober 2010.
Dr. Riant Nugroho. 2008. Pendidikan
Indonesia : Harapan, Visi dan Strategi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wirya, Lalu. 2010. Menuju Pendidikan
Masa Depan. http://edukasi.kompasiana.com/2010/03/09/menuju-pendidikan-masa-depan/
diakses tanggal 31 Oktober 2011.
Zamroni. 2003. Paradigma Pendidikan
Masa Depan. http://pakguruonline.pendidikan.net/ diakses tanggal 31 Oktober 2011.
0 comments:
Post a Comment
Untuk pembaca yang menginginkan pembahasan atau kunci jawaban dari post soal silahkan wa 08562908044 (fast respond) | monggo tinggalkan kritik, saran, komentar atau apapun ^_^