Padang, (tvOne)
Kebutuhan anggaran rekontruksi dan rehabilitasi prasarana pendidikan pada 13 kabupaten dan kota di Sumatra Barat (Sumbar) pasca gempa 30 September 2009 diperkirakan mencapai Rp1,19 Triliun, karena bangunan yang dirancang tahan gempa.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sumbar, Burhasman Bur, menyampaikan hal itu pada pemaparan kerusakan dan kerugian sarana prasarana pendidikan di hadapan rombongan kunjungan kerja (Kunker) Komisi X DPR RI, di gubernuran Sumbar, Jumat (13/11).
Dia menjelaskan, kerugian sarana pendidikan di 13 kabupaten/kota yang terkena bencana gempa itu, ditaksir mencapai Rp588, 7 miliar.
Hasil evaluasi terakhir prasarana pendidikan yang rusak akibat gempa 7,9 Skala Richter (SR) akhir September 2009 tercatat 1.078 unit sekolah. Dari jumlah tersebut, terdapat 3.149 lokal belajar kategori rusak berat yang harus dibangun kembali.
Sementara itu, sebanyak 1.265 ruang kelas rusak sedang dan 1.298 ruang rusak ringan, yang secara keseluruhan siswa harus belajar di tenda dan lokal darurat mencapai 261 ribu orang dari tingkat SD hingga SLTA.
Upaya yang dilakukan pada masa tanggap darurat, kata Burhasman, melaksanakan trauma konseling bekerja sama dengan berbagai pihak.
Sedangkan untuk proses belajar mengajar melalui kelas tenda sedikitnya 543 unit dan pembangunan kelas darurat sebanyak 1.547 kelas.
Biaya pembangunan kelas darurat sebanyak itu, menghabiskan dana sebesar Rp12.376 miliar dengan indeks Rp8 juta/kelas, bahkan ada bantuan sekolah darurat dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan pihak swasta.
Selanjutnya, katanya, menyalurkan bantuan pakaian sekolah sebanyak 16.760 stel dan school kit berjumlah 12.630 set, serta penyaluran buku pelajaran 85.026 eksemplar.
Kesempatan itu, Burhasman menyebutkan, kantor Dinas Pendidikan dari tiga unit gedung yang terletak di Jl Sudirman 52 Padang, kondisinya, satu unit dengan tiga lantai sudah ambruk total.
Kemudian, satu unit dengan tiga lantai rusak berat dan satu unit dengan tiga lantai juga rusak, kini aktivitas rutin Disdik Sumbar sementara di BLPT Lubuk Lintah Padang.
Justru itu, melihat kondisi yang ada mohon segera dilakukan rekontruksi kantor Disdik sebagai pusat pelayanan administrasi bidang pendidikan di Sumbar.
Selanjutnya, dibutuhkan segera rekontruksi prasarana pendidikan yang rusak akibat gempa itu, terkait kondisi sekolah saat ini tidak kondusif untuk kegiatan belajar mengajar secara optimal
"Kita berharap rekontruksi dan rehabilitasi pascagempa ini bisa dituntaskan pada 2010, terutama sarana prasaran pendidikan hendaknya lebih cepat," katanya.
Komisi X DPR RI, Kunker khusus ke Sumbar, guna mendengarkan langsung dari kepala daerah yang para terkena bencana gempa, serta meninjau langsung lokasi bencana itu.
Selain kepala Dinas Pendidikan Sumbar, lima Kepala Daerah, yakni Bupati Agam, Aristo Munandar, Wakil Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni, Wakil Bupati Pesisir Selatan, Syafrizal, Wawako Padang, Mahyeldi Ansyarullah dan Wawako Helmi Darlis, juga memaparkan kerusakan dan kerugian akibat gempa di daerahnya masing-masing.(ANT)
source : http://www.tvone.co.id/berita/view/27535/2009/11/13/rekonstruksi_prasaran_pendidikan_sumbar_rp_119_triliun/
Tuesday, December 1, 2009
Rekonstruksi Prasaran Pendidikan Sumbar Rp 1,19 Triliun
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Untuk pembaca yang menginginkan pembahasan atau kunci jawaban dari post soal silahkan wa 08562908044 (fast respond) | monggo tinggalkan kritik, saran, komentar atau apapun ^_^