Ini pengalaman yang cukup memalukan untuk saya dan berhasil membuat saya dipermalukan dan merasa malu sendiri dan teman-teman serentak menertawakan saya tiap mendengar cerita ini.
Pengalaman ini tentu berhubungan dengan dompet (yaiyalah judulnya aja ada kata dompetnya) warna pink yang saya miliki. Saya lupa kapan kejadian ini berlangsung, kurang lebih ya setahun lalu lah.
Siang itu saya dan teman saya (seorang laki-laki) memutuskan untuk membeli makan siang di sebuah warung yang tidak cukup jauh dari kost saya (dekat Kedai Digital). Karena kami berdua sudah sama-sama lapar dan suasana siang itu cukup panas maka kami tidak terlalu pilih-pilih tempat makanan. Akhirnya sebuah warung sederhana yang penjualnya seorang ibu-ibu menjadi pilihan kami siang itu. Niatnya kami akan makan langsung di tempat itu tapi niat itu kami urungkan karena warung itu ramai dan terlihat sesak, kebetulan saat itu warung sedang ramai. Saya melihat pengunjung yang makan di warung itu kebanyakan laki-laki. Mereka terlihat seperti tukang bangunan atau tukang apalah soalnya pakaian yang mereka kenakan sedikit lusuh dan muka mereka terlihat sangat lelah setelah setengah hari bekerja keras.
Tidak jadi makan di warung itu kami memutuskan membeli makanan dibungkus saja untuk kemudian dimakan di kost. Selesai memilih menu dan ibu-ibu penjual nasi rapi membungkus makanan pesanan kami, tidak lupa kami pun membayar makanan yang telah kami pesan. Makanan telah di tangan dan kami siap pulang ke kost untuk makan siang. Saya berdiri di depan warung sambil menunggu teman saya mengambil motornya yang semula di parkir.
Saat menunggu itu, ada seorang lelaki muda di belakang saya, dia memakai celana jeans belel warna biru dan telanjang dada, jujr saya agak risih berdiri di depannya. Agak lama saya berdiri saya merasa tidak enak dan ada hal yang ganjil terjadi. Saya mulai panik, perasaan saya semakin tidak enak. Tangan kanan saya merogoh kantong celana saya dimana saya merasa saya menaruh dompet sebelum saya berangkat membeli makan tadi. Kepanikan saya bertambah karena saya tidak menemukan dompet di kantong celana. Pikiran saya langsung melayang jauh dan saya dengan sangat sakit saya telah di copet, ya dompet saya telah di copet. SAYA BERPIKIR DOMPET SAYA DICOPET!!!
Tapi, siapa yang mencopet dompet saya, tidak ada orang lain yang patut dicurigai selain laki-laki yang berdiri di belakang saya. Saya sudsah membayangkan orang tersebut telah berhasil menyopet dompet saya dan kemudian dompet saya dilempar ke temannya yang ada di dalam warung, kemudian di lempar lagi ke teman yang lain, demikian seterusnya agar sulit jejaknya ditelusuri. dengan sedikit marah dan menuduh saya bilang pada laki-laki di belakang saya itu "Mas, kembalikan dompet saya!", "Mas, dompet saya mana?!". Ya saya mengulangi perkataan itu berulang kali.
Bukannya takut atau melarikan diri mas itu malah balik tanya ke saya, " Lhoh dompet apa mbak? Dompet siapa?" Dalam hati saya berkata, mana aja copet mau jujur!. saya terus mendesak mas itu untuk mengembalikan dompet saya, tapi bukan dompet saya yang dikembalikan malah jawaban yang sama mengenai ketidak tahuan ia mengenai dompet saya. Setelah saya hampir putus asa, tiba-tiba mas itu nyeletuk "Lha itu di tangan Mbak dompet siapa?!", setengah sadar saya melihat ke tangan kiri saya yang juga membawa kresek berisi makanan yang baru saja dibeli. Astaghfirulloh..... dan saya lihat disana, jemari tangan kiri saya mengenggam dompet berwarna pink!
Betapa malunya saya telah menuduh seseorang mencopet dompet saya padahal saya dengan erat memegang dompet tersebut. Orang-orang di dalam warung yang sedang asyik makan pun mendadak melihat ke arah saya, ya, saya berhasil jadi pusat perhatian saat itu, bukannya bangga tapi saya sangat malu. Beruntung tidak lama setelah itu teman saya sudah selesai ambil motor yang diparkir, dia tidak tahu kejadian yang barusan aja terjadi. Tanpa berkata ba-bi-bu saya langsung naik dan motor pun melaju menjauhi warung itu. Di perjalanan saya ngomong ke teman saya itu kalau saya ga mau lagi beli makanan di warung itu. Sesampai di kost saya cerita kejadian di warung makan, dan dengan menganggap saya aneh teman saya senang menertawakan saya..hahahahaaa....
Saturday, January 28, 2012
DOMPET SAYA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ha3 kocak mbak... untungnya belum sempat teriak copet keras2... wkwkwk...
ReplyDelete